Turnitin Originality Report
- Processed on: 03-Apr-2021 7:47 PM WIB
- ID: 1549571958
- Word Count: 3799
- Submitted: 1
Man to Man Defense By Muhammad Soleh Fudin
- Internet Sources:
- 19%
- Publications:
- 9%
- Student Papers:
- 16%
This is a preview of the print version of your report. Please click "print" to continue or "done" to close this window.
done5% match (student papers from 17-Jun-2020)
Submitted to Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2020-06-17
3% match (Internet from 18-Oct-2020)
https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/kejaora/article/download/765/592/
2% match (Internet from 03-Feb-2021)
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/edukasi/article/view/4227
1% match (Internet from 05-Nov-2020)
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/41037
1% match (Internet from 03-Jul-2017)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/tataarta/article/download/9186/6797
1% match (student papers from 05-Feb-2018)
1% match (student papers from 21-Apr-2020)
1% match (Internet from 15-Jun-2020)
< 1% match (Internet from 11-Nov-2020)
< 1% match (Internet from 11-Mar-2021)
< 1% match (student papers from 19-Jun-2020)
< 1% match (student papers from 26-May-2020)
< 1% match (Internet from 22-Jul-2018)
https://media.neliti.com/media/publications/102409-ID-pengaruh-pelatihan-komunikasi-interperso.pdf
< 1% match (student papers from 19-Jun-2019)
Submitted to Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2019-06-19
< 1% match (Internet from 11-Nov-2020)
< 1% match (student papers from 05-Aug-2018)
< 1% match (Internet from 16-Mar-2021)
https://www.slideshare.net/bahrurrosyididuraisy/artikel-presentasi
< 1% match (student papers from 02-May-2019)
< 1% match (Internet from 15-Nov-2020)
< 1% match (Internet from 12-Nov-2020)
< 1% match (Internet from 27-Feb-2021)
< 1% match (Internet from 15-Nov-2020)
https://moam.info/pengembangan-media-pembelajaran-modul-interaktif-_59d1544f1723ddc746930af7.html
< 1% match (Internet from 26-Feb-2021)
http://repository.its.ac.id/72795/1/3611100051-Undergraduate_Thesis.pdf
< 1% match (Internet from 24-Mar-2021)
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik/article/view/324
< 1% match (Internet from 25-Jun-2019)
< 1% match (Internet from 30-Dec-2018)
https://anzdoc.com/mobile-application-menggunakan-adobe-air-for-android.html
< 1% match (Internet from 07-Jun-2020)
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6412/5595
< 1% match ()
< 1% match (Internet from 30-Mar-2021)
< 1% match (Internet from 10-Mar-2020)
< 1% match (Internet from 28-Dec-2018)
< 1% match ()
< 1% match (Internet from 12-Nov-2020)
https://zombiedoc.com/seminar-nasional-pendidikan-dasar-2018.html
ISSN 2527-760X (PRINT) ISSN 2528-584X (ONLINE)PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN MAN TO MAN DEFENSE BOLA BASKET UNTUK PELATIH Baskoro Nugroho Putro1, Ardhi Kurniawan2, Muhammad Soleh Fudin3 STKIP PGRI Trenggalek1,2,3 Email: [email protected], [email protected], [email protected] Received: 12 November 2018; Accepted 16 November 2018; Published 7 Desember 2018 Ed 2018; 3 (2): 111- 120 ABSTRAKDalam man to man defense terdapat prinsip bertahan seperti rotasi, helpand recover, bertahan itu sendiri, penglihatan atas keseluruhan lapangan dan penempatan posisi antara pemain dan bola merupakan dasar penting yang mendukung sebagian besar filosofi bertahan dalam bola basket.Pemahaman man to man defense yang baik dan menyeluruh akan meningkatkan kualitas permainan suatu tim. Pelatih yang bertanggung jawab atas pemahaman atlet,harus mampu menjelaskan dan mengaplikasikan man to man defense dengan baik.Untuk menjaga agar pemahaman tiap pelatih sesuai dengan man to man defense yang baik dan benar diperlukan suatu media yang bisa digunakan untuk para pelatih mempelajari tentang man to man defense.Media diharapkan memiliki peranan penting dalam memperkuat kinerja secara akademik.Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media yang dapat digunakan oleh pelatih untuk mempelajari man to man defense. Media tersebut dapat berfungsi sebagai panduan bagi pelatih yang belum berlisensi atau sebagai pengingat bagi pelatih berlisensi dan yang pernah berlisensi. Sebanyak 21 pelatih bola basket yang ada di Kabupaten Trenggalek terlibat sebagai objek penelitian. Pengumpulan data menggunakan angket terbuka pada penelitian awal, angket semi terbuka pada uji coba oleh ahli dan angket tertutup pada uji coba lapangan.Pelatih menyetujui adanya pengembangan buku pedoman karena memang tidak ada buku khusus man to man defense. Media dikembangkan menggunakan metode ADDIE dan dibantu oleh 2 orang ahli untuk meningkatkan kualitas dari segi desain dan materi. Berdasarkan penilaian ahli dan ujicoba media dinilai layak untuk digunakan. Kata Kunci: Pengembangan; Buku Pedoman; Man To Man Defense; Bola Basket ABSTRACT In man to man defense, there are some principles included such as rotation, help and recover. Defense is the vision of whole field and position arrangement between player and a ball which is an important basic to support the most of basketball defense phylosophy. Well-comprehension of man to man defense will increase team playing quality. The coach that is responsible for players’ understanding must be able to explain and apply man to man defense properly. In order to make every coach has good perspective as suitable as man to man principles, it is needed a certain media that can be utilized to learn about it. Media is expected to have important role to strengthen academic performance. This research aimed to develop a media that can be used by every coach as guidance to learn man to man defense. This media can be used as guidance for uncertified coaches or as reminding for certified coaches and the ex-certified coaches. There were 21 Basketball coaches in Trenggalek Regency which included as samples of this research.The data were collected by opened-questionnaire in preliminary research, semi-opened questionnaire in try out by the expert and closed-questionnaire in field try out. The couches agreed on this guidance book development because there is no special book for man to man defense. This media was developed by ADDIE model and helped by two experts to increase the quality of product that one expert concerned on media and another concerned on content. Based on the experts’ validation and try out, this media is acceptable to use. Kata Kunci: Development; Guide Book; Man To Man Defense; Basketball Copyright © 2018, Journal Sport Area DOI: https://doi.org/10.25299/sportarea.2018.vol3(2). 2326 PENDAHULUAN Bola basket merupakan permainan yang memerlukan kemampuan dan ketrampilan baik secara individu maupun tim. Layaknya olahraga pada umumnya, terdapat unsur menyerang dan bertahan utamanya pada olahraga yang melibatkan penskoran .Seseorang harus terlebih dahulu menguasai ketrampilan dasar dalam bermain bolabasket dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan bola basket dan mendapatkan pencapaian dalam bola basket (Djamili, 2017; Pamungkas, Mulyono, & Hartiwan, 2018). Dalam permainan bola basket dikenal dua cara untuk bertahan, yaitu zone defense dan man to man defense. Kedua cara bertahan tersebut memiliki banyak pengembangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tim. Bagi individu yang masih dalam tahap belajar atau pemula akan lebih baik jika mempelajari cara bertahan menggunakan cara man to man defense. Dalam man to man defense terdapat prinsip bertahan seperti rotasi, help and recover, bertahan itu sendiri, penglihatan atas keseluruhan lapangan dan penempatan posisi antara pemain dan bola merupakan dasar penting yang mendukung sebagian besar filosofi bertahan dalam bola basket (Bahr &Reeser, 2011).Bertahan merupakan salah satu teknik yang harus benar-benar dikuasai oleh individu yang ingin mempelajari olahraga bola basket. Olahraga bola basket menuntut setiap anggota tim yang berada di lapangan untuk berperan secara optimal baik ketika bertahan maupun menyerang. Dalam bertahan kelima pemain yang berada di lapangan harus mampu bertahan bersama dengan cara yang disepakati. Jika dalam satu tim memiliki satu anggota yang tidak memahami cara bertahan maka akan sangat merugikan tim tersebut karena memberi kesempatan pada tim lawan untuk mengeksploitasi pemain tersebut ketika tim lawan menyerang. Dalam lingkup sekolah menengah banyak sekolah yang memfasilitasi olahraga bola basket bagi para siswanya dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Idealnya selain juga dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler dalam suatu kota atau kabupaten juga terdapat sekolah bola basket atau klub yang memberikan kesempatan untuk para atlet untuk berkembang lebih cepat. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang rutin mengikuti kejuaraan baik dalam kategori antar Kabupaten/Kota maupun kategori sekolah. Meskipun rutin dalam mengikuti kejuaraan, jika dipelajari lebih lanjut Kabupaten Trenggalek belum memiliki iklim yang ideal bagi para atlet untuk berkembang dengan baik. Ada beberapa faktor umum yang dapat membuat suatu daerah memiliki iklim yang ideal untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan atlet, yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pelatih, sarana dan prasarana yang dimiliki, dan banyaknya wadah untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan itu sendiri. Dari 26 wadah untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan bola basket di Kabupaten Trenggalek hanya 1 yang berbentuk sekolah bola basket dan sisanya berbentuk ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler bola basket adalah kegiatan yang di luar struktur program dilaksanakan di luar jam pelajaran diselenggarakan untuk menambah kemampuan dan meningkatkan prestasi siswa yang mempunyai bakat, minat dan kemampuan dalam olahraga bola basket yang dilaksanakan 2-3 kali seminggu dengan durasi kurang lebih 90 menit (Djafri, 2008; Hardianus, 2014; Hastuti, 2008). Kegiatan ekstrakurikuler sering kali memiliki jatah penggunaan lapangan yang terbatas karena dalam satu lapangan digunakan untuk beberapa cabang olahraga. Pada umumnya suatu sekolah menempatkan lapangan beberapa cabang olahraga pada satu tempat dengan cara memberikan warna garis yang berbeda karena keterbatasan lahan yang dimiliki. Selain itu lapangan outdoor juga dapat terkendala cuaca dalam penggunaanya. Ketika hujan turun maka olahraga bola basket tidak bisa dilangsungkan. Dari faktor pelatih hanya 9 institusi yang menggunakan jasa pelatih berlisensi sedangkan sisanya belum berlisensi dan memiliki lisensi yang sudah kadaluarsa. Kepemilikan lisensi (Lisensi C merupakan lisensi terendah) merupakan bukti formal yang membuktikan bahwa seseorang telah lulus dalam mengikuti kursus kepelatihan yang diadakan oleh PERBASI. PERBASI membagi tingkatan pelatih berdasarkan kepemilikan lisensi, yaitu lisensi C yang memiliki tujuan utama untuk mengajarkan teknik-teknik dasar dengan baik dan lisensi B yang memiliki tujuan utama memberikan pemahaman lebih lanjut bagi para pemain dengan teknik dasar yang baik (PERBASI, 2016). Meskipun lisensi bukan merupakan suatu penentu baik atau tidaknya seorang pelatih dalam memahami bola basket, tetapi minimal pelatih berlisensi pernah mengikuti kursus kepelatihan bola basket sehingga bisa dipertanggungjawabkan ilmu pengetahuannya. Selain itu beberapa pelatih melatih dilebih dari satu tempat sehingga efektivitas proses latihan dari segi waktu bisa dipertanyakan. Kembali pada pentingnya man to man defense, pelatih diharapkan mampu menjelaskan dan mengaplikasikan man to man defense pada atletnya. Pelatih harus memiliki kompetensi tertentu yang sesuai dengan bidang yang dilatih, mampu memberikan dorongan yang kuat dandituntut untuk dapat menyampaikan pesan dan menerima pesan atau pertukaran makna antara pelatih dan peserta pelatihan (trainee) (Harun, 2006; Ni’mah Suseno, 2009; Putri, 2007). Jika dinilai dari lisensi yang dimiliki oleh seorang pelatih maka bisa diasumsikan ekstrakurikuler dan sekolah bola basket yang memiliki pelatih berlisensi saja yang mengerti fundamental dari man to man defense. Hal sebaliknya juga bisa diasumsikan pada pelatih yang belum berlisensi atau pelatih yang tidak memperbarui lisensinya, mereka bisa diasumsikan belum mengerti benar tentang fundamental dari man to man defense yang sewaktu-waktu mengalami perubahan. Pemahaman man to man defense yang baik dan menyeluruh akan meningkatkan kualitas permainan suatu tim. Pelatih, orang yang bertanggung jawab atas pemahaman atlet, harus mampu menjelaskan dan mengaplikasikan man to man defense dengan baik. Untuk menjaga agar pemahaman tiap pelatih sesuai dengan man to man defense yang baik dan benar diperlukan suatu media yang bisa digunakan untuk para pelatih mempelajari tentang man to man defense. Media tersebut dapat berfungsi sebagai panduan bagi pelatih yang belum berlisensi atau sebagai pengingat bagi pelatih berlisensi dan yang pernah berlisensi. Media diharapkan memiliki peranan penting dalam memperkuat kinerja secara akademik dan menyediakan gambaran nyata dan pengalman ((Benson & Odera, 2013; Ngure, Nyakwara, Kimani, & Mweru, 2014). Dalam penelitian ini, kinerja secara akademik mengarah pada pemahaman secara kognitif oleh para pelatih. Media dapat berfungsi maksimal jika dapat diakses dengan mudah olehpenggunanya. Media yang terintegrasi dengan teknologi tercanggih belum tentu menjadi media yang terbaik. Media tersebut umumnya memerlukan peralatan tambahan, seperti smartphone misalnya, untuk mengakses. Media cetak, meskipun terkesan tidak canggih dan bukan hasil dari teknologi terbaru, merupakan media yang mudah diakses dan dibawa kemana saja jika ukurannya disesuaikan. Buku merupakan salah bentuk media cetak yang familiar bagi masyarakat, hampir seluruh kalangan masyarakat mampu menggunakan buku asalkan memiliki kemampuan membaca yang baik. Agar pelatih mendapatkan informasi tentang fundamental man to man defense yang baik dan benar maka diperlukan suatu buku panduan. Buku panduan tersebut berisi tentang fundamental man to man defense. Buku panduan yang dikembangkan bagi para pelatih nantinya akan disesuaikan dengan pengetahuan yang dimiliki pelatih, kebutuhan pelatih dan merujuk pada rujukan terkait, divalidasi oleh pelatih berlisensi B (diasumsikan sebagai pelatih dengan pengetahuan terbaik dari segi lisensi) dan ahli media pembelajaran, dan dievaluasi kebermanfaatannya bagi para pelatih. METODE PENELITIAN Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Berikut penjelasan model pengembangan ADDIE (Branch, 2009): 1. Analyze Pada tahap ini terjadi proses identifikasi kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan atau permasalahan. Termasuk di dalamnya terdapat proses penentuan tujuan pembelajaran, analisa peserta didik, mengaudit sumber belajar yang tersedia, merekomendasikan sistem penyampaian informasi belajar (termasuk biaya yang diperlukan), dan menyusun rencana majanemen proyek. Setelah menyelesaikan tahap analisis dapat ditentukan jika sumber belajar yang dikembangkan dapat menutupi kesenjangan atau menyelesaikan permasalahan, menunjukan bagian sumber belajar yang dapat menutup kesenjangan, dan merekomendasikan strategi untuk menutup kesenjangan berdasarkan bukti empiris yang mengarah pada potensi untuk sukses. 2. Design Selesai melewati tahap analisis, dilakukan proses verifikasi produk yang diinginkan dan metode tes yang sesuai. Prosedur umum dalam tahap ini adalah melaksanakan proses pengelompokan tugas, menyusun tujuan pembelajaran, menentukan strategi pengetesan dan mengkalkulasi investasi. Hasil dari tahap ini adalah dapat mempersiapkan spesifikasi fungsional untuk menutup kesenjangan terkait kurangnya ketrampilan dan pengetahuan. 3. Develop Pada tahap ini dilakukan proses pengembangan dan validasi sumber belajar. Pelaksanaan tahap ini memerlukan prosedur menentukan hasil, memilih atau mengembangkan media pendukung, mengembangkan petunjuk untuk peserta didik, mengembangkan petunjuk untuk guru, melaksanakan revisi formatif, dan melaksanakan tes awal. Selesai melewati tahap develop maka didapatkan hasil identifikasi seluruh sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang dimaksudkan. Hasil dari tahap ini adalah sumber belajar yang komprehensif. 4. Implement Setelah selesai mengembangkan sumber belajar, sumber belajar perlu diimplementasikan. Dalam proses implementasi perlu dipersiapkan lingkungan belajar dan keterlibatan peserta didik. 5. Evaluate Selesai mengimplementasikan sumber belajar diperlukan pengecekan kualitas produk dan proses pembelajaran, baik sebelum dan sesudah proses impelementasi. Penelitian dilakukan di seluruh sekolah bola basket dan sekolah dasar dan menengah yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler bola basket di lingkup Kabupaten Trenggalek. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pelatih sekolah bola basket dan pelatih ekstrakurikuler sekolah dasar dan menengah. Sedangkan sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi karena peneliti ingin luaran penelitian memberikan dampak yang luas. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Penggunaan instrumen pengumpulan data menyesuaikan keperluan data apa saja yang perlu diambil oleh peneliti pada tahap-tahap penelitian. Tabel 1. Instrumen Pengumpulan Data Yang Digunakan No. Tahap Instrumen Pengumpul Data Penelitian Jenis Definisi 1 Analisis (Analyze) Kuesioner terbuka Kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan media yang akan dikembangkan. 2 Pengembangan Kuesioner Sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada para ahli (Develop) terbuka untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan. 3 Evaluasi (Evaluate) Kuesioner semi-terbuka Kuesioner semi-terbuka ditujukan kepada pengguna produk untuk mengetahui kualitas produk. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang muncul dari seluruh kuesioner termasuk alasan yang diberikan para pelatih ketika memilih salah satu jawaban yang tersedia dalam kuesioner semi terbuka kecuali pre-test dan post-test. Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang keluar dari hasilpre-test, post-test dan jawaban yang sudah tersedia dalam kuesioner semi- terbuka. Meskipun data yang muncul dari pilihan jawaban pada kuesioner semi-terbuka, pre-test dan post-test adalah adata kualitatif, data tersebut nantinya akan diangkakan melalui skala likert .Teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman. Teknik analisis data kualitatif diperlukan untuk memilah data yang berupa saran dan jawaban tertulis. HASIL DAN PEMBAHASAN Media pembelajaran memainkan peran penting dalam proses penyaluran informasi ataupun sebagai penyamaan persepsi. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untukmemperjelas pesan dengan catatan media sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi pengguna media (Ginanjar, 2010; Nugroho, Raharjo, & Wahyuningsih, 2013). Kehadiran media meminimalisir ketidakphaman individu terhadap materi. Media bisa saja digunakan secara mandiri atau dengan bantuan orang lain tergantung dari status pengguna dan kondisi belajar. Media untuk proses belajar mengajar menyediakan keterlibatan yang kuat pada individu yang belajar dengan proses pembelajaran (Naz & Akbar, 2010). Terbentuknya keterlibatan yang kuat dapat meningkatkan keberhasilan dalam memahami materi yang dipelajari. Proses keterlibatan pengguna media dengan proses belajar dapat ditunjang dengan media yang jelas secara materi, mudah dipahami dan menari untuk dipelajari. Hasil penelitian terbagi menjadi hasil penelitian awal dan uji coba produk oleh ahli media dan ahli materi. Pada penelitian awal seluruh pelatih menyatakan setuju dengan peneliti bahwa perlu dikembangkan buku pedoman untuk man to man defense bola basket. Berikut data penelitian awal yang mendasari pengembangan buku pedoman: Tabel 2. Hasil Penelitian Awal No. Hasil Penelitian Awal 1. Pemahaman sebagian besar pelatih terkait bola basket masih pada tahap cukup paham. 2. Hanya sedikit pelatih yang sering memperbarui pengetahuan tentang basket. 3. Sebagian besar pelatih mengandalkan teman sejawat dan internet dalam mencari referensi. 4. Seluruh pelatih memberi perhatian pada defense meskipun intensitasnya berbeda antar pelatih. 5. Hampir seluruh pelatih menyatakan defense merupakan bagian penting. 6. Pemahaman sebagian besar pelatih tentang man to man defense hanya pada tahap cukup paham. 7. Hanya sedikit pelatih yang benar-benar familiar dengan istilah pada man to man defense. 8. Hanya sebagian pelatih yang beranggapan bahwa man to man defense cocok bagi tim mereka. 9. Sebagian pelatih hanya memberikan man to man defense secara insidental. 10. Waktu yang dianggap ideal dan dialokasikan oleh sebagian pelatih adalah 3 – 6 bulan. 11. Hampir sebagian besar peserta ekstrakurikuler masih dalam tahap cukup paham tentang man to man defense. 12. Sebagian besar pelatih tidak memiliki buku pedoman tentang man to man defense. Berdasarkan hasil penelitian awal tersebut dan persetujuan dari para pelatih, peneliti mengembangkan buku pedoman man to man defense. Selanjutnya peneliti mengembangkan produk dengan dibantu oleh dua orang ahli pada tahap finishing untuk meningkatkan kualitas produk. Hasil uji coba produk oleh ahli materi adalah produk mendapatkan rerata skor 4,52 dari maksimal skor 5. Skor tersebut menunjukkan bahwa produk layak untuk diujicobakan ke lapangan. Selain skor tersebut, ahli juga memberi saran lebih baik jika ditambakan foto dengan model bukan hanya ilustrasi untuk memperjelas materi. Setelah berdiskusi dengan ahli materi terkait saran tersebut saran boleh tidak direalisasikan karena sasaran utama pengguna buku adalah pelatih. Hasil uji coba produk oleh ahli media adalah produk mendapatkan rerata skor 4 dari maksimal skor 5. Skor tersebut menunjukkan bahwa produk layak diujicobakan ke lapangan. Saran yang muncul dari adalah bagian kata pengantar, daftar isi, dan petunjuk pengguna sebaiknya didesain sama menariknya dengan bagian lain, judul buku pada cover digeser sebanyak 1,5 – 2 cm ke kanan, tulisan “BAB” pada setiap cover bab sebaiknya digeser sedikit ke kanan, sebaiknya disisipkan foto untuk menambah kemenarikan, dan keterangan atau definsi pada gambar sebaiknya menggunakan ukuran font 10. Untuk saran penambahan foto setelah didiskusikan dengan ahli tidak wajib dilaksanakan karena mayoritas materi lebih mudah dipahami jika berupa gambar ilustrasi. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa produk sudah menarik, jelas, mudah dipahami, dan gambar membantu penjelasan. Dengan hasil tersebut produk sudah dapat digunakan oleh para pelatih sebagai literatur dalam mempelajari man to man defense. Berikut detail hasil uji coba produk: Tabel 3 Hasil Uji Coba Lapangan No. Indikator BAB 1 1 Kejelasan materi BAB 1 cara menjaga lawan dengan bola 2. Kejelasan materi BAB 1 cara menjaga lawan tidak dengan bola Skor 4,3 4,0 3. Kejelasan materi BAB 1 strong side dan weak side 4,4 4. Kemudahan memahami materi BAB 1 cara menjaga lawan dengan bola 5. Kemudahan memahami materi BAB 1 cara menjaga lawan tidak dengan bola 6. Kemudahan memahami materi BAB 1 strong side dan weak side 4,5 4,3 3,9 7. 8. 9. Gambar membantu dalam menjelaskan materi BAB 1 4,6 Kemenarikan desain dan tata letak pada BAB 1 4,1 BAB 2 Kejelasan materi BAB 2 prinsip dasar melakukan help defense 4,2 10. Kejelasan materi BAB 2 kesalahan umum ketika melakukan help defense 11. Kemudahan memahami materi BAB 2 prinsip dasar melakukan help defense 12. Kemudahan memahami materi BAB 2 kesalahan umum ketika melakukan help defense 3,8 4,4 3,9 13. Gambar membantu dalam menjelaskan materi BAB 2 4,4 14. Kemenarikan desain dan tata letak pada BAB 2 4,0 BAB 3 15. Kejelasan materi BAB 3 syarat melakukan trap 4,2 16. 17. 18. 19. Kejelasan materi BAB 3 posisi pemain lain ketika terjadi trap Kejelasan materi BAB 3 kesalahan umum ketika melakukan trap Kemudahan memahami materi BAB 3 syarat melakukan trap Kemudahan memahami materi BAB 3 posisi pemain lain ketika terjadi trap 4,3 4,0 4,1 4,2 20. Kemudahan memahami materi BAB 3 kesalahan umum ketika melakukan trap 4,2 21. Gambar membantu dalam menjelaskan materi BAB 3 4,5 22. Kemenarikan desain dan tata letak pada BAB 3 4,2 BAB 4 23. Kejelasan materi BAB 4 prinsip dasar melakukan rotasi 4,1 No. Indikator Skor 24. Kejelasan materi BAB 4 rotasi setelah melakukan help defense 4,0 25. Kejelasan materi BAB 4 rotasi ketika trap gagal 26. Kejelasan materi BAB 4 kesalahan umum ketika melakukan rotasi 27. Kemudahan memahami materi BAB 4 prinsip dasar melakukan rotasi 28. Kemudahan mehamami materi BAB 4 rotasi setelah melakukan help defense 3,9 4,0 4,5 4,0 29. Kemudahan memahami materi BAB 4 rotasi ketika trap gagal 3,7 30. Kemudahan memahami materi BAB 4 kesalahan umum ketika melakukan rotasi 3,9 31. Gambar membantu dalam menjelaskan materi BAB 4 4,3 32. Kemenarikan desain dan tata letak pada BAB 4 4,2 33. 34. 35. 36. 37. BAB 5 Kejelasan materi BAB 5 beberapa sistem offense yang umum digunakan Kejelasan materi BAB 5 cara meminimalisir keberhasilan sistem offense Kemudaham memahami materi BAB 5 beberapa sistem offense yang umum digunakan Kemudahaan memahami materi BAB 5 cara meminimalisir keberhasilan sistem offense Gambar membantu dalam menjelaskan materi BAB 5 4,3 4,2 4,2 4,3 4,4 38. Kemenarikan desain dan tata letak pada BAB 5 4,2 Desain Secara Umum 39. Kemenarikan desain dan tata letak cover 3,8 40. Kemenarikan desain dan tata letak kata pengantar 4,0 41. Kemenarikan desain dan tata letak daftar isi 4,3 42. 43. 44. Kemenarikan desain dan tata letak daftar pustaka 4,3 Kemenarikan desain dan tata letak header 3,8 Kejelasan kata pengantar 4,4 45. Kejelasan daftar isi 4,6 46. Kejelasan daftar pustaka 4,5 47. Kemudahan memahami kata pengantar 4,5 48. Kemudahan memahami daftar isi 4,4 49. Kemudahan memahami daftar pustaka 4,2 Rerata dari keseluruhan skor adalah 4,2 dari skor maksimal 5. Dengan rerata tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji coba produk dapat digunakan. KESIMPULAN Pelatih menyetujui pengembangan buku pedoman man to man defense dengan didasari pada kondisi yang dialami oleh para pelatih. Berdasarkan persetujuan para pelatih dikembangkan produk berupa buku pedoman man to man defense. Sebelum produk diujicobakan ke lapangan, produk telah dievaluasi oleh ahli media dan ahli materi. Berdasarkan evaluasi ahli media dan ahli materi produk memerlukan beberapa perbaikan agar terlihat lebih menarik. Pada materi inti tidak memerlukan perbaikan secara mendasar karena memang sudah cukup lengkap dan dalam proses penyusunannya merujuk pada lieteratur yang mengarah langsung pada defense bola basket. Hasil uji coba lapangan menyatakan produk dapat digunakan sebagai literatur para pelatih. DAFTAR PUSTAKA Bahr, R., & Reeser, J. (2011). Coaches Manual: Introduction. Mies: World Association of Basketball Coaches.Benson, A., & Odera, F. (2013). Selection and use of Media in Teaching Kiswahili Language in Secondary Schools in Kenya. International Journal of Information and Communication Technology Research, 3(1), 12–18. Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE Approach. New York: Springer. Djafri, N. (2008). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pesantren Al-Khaerat Kota Gorontalo. Inovasi, 5(3), 136–150. Djamili, M. D. (2017). Faktor Penghambat Siswa dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Blabasket di SMA Negeri 1 Piyungan Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta. Ginanjar, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Universitas Sebelas Maret. Hardianus, D. (2014).Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Perindustrian Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.Harun, H. (2006). Minat, Motivasi dan Kemahiran Mengajar Guru Pelatih. Jurnal Pendidikan Malaysia (Malaysian Journal of Education), 31( 0), 83–96. Hastuti, T. A. (2008). Kontribusi Ekstrakurikuler Bolabasket Terhadap Pembimbitan Atlet dan Peningkatan Kesegaran Jasmani. Pendidikan Jasmani Indonesia, 5(1), 45–50.Naz, A. A., & Akbar, R. A. (2010). Use of Media for Effective Instruction its Importance : Some Consideration. Journal of Elementary Education, 18(1–2), 35–40. Ngure, G., Nyakwara, B., Kimani, E., & Mweru, M. (2014). Utilization of instructional media for quality training in pre-primary school teacher training colleges in Nairobi. Research Journal of Education, 2(7), 1–22. Ni’mah Suseno, M. (2009). Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Efikasi Diri Sebagai Pelatih pada Mahasiswa. Jurnal Intervensi Psikologi, 1(1), 93–106.Nugroho, A. P., Raharjo, T., & Wahyuningsih, D. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Permainan Ular Tangga Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Materi Gaya. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1), 11–18. Pamungkas, T.Y., Mulyono, A., & Hartiwan, U. (2018). The Influence of Imagery on The Improvement of Three Point Shoot Ability in Basketball Games. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations, 7(3), 113–119.PERBASI. (2016). Kurikulum Nasional Kepelatihan Bola Basket. Kurikulum Nasional Kepelatihan. Jakarta: PP Perbasi. Putri, I. Y. (2007). Hubungan Anatara Intimasi Pelatih - Atlet dengan Kecemasan Bertanding pada Atlet Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Semarang. Universitas Diponegoro. [111] [112] [113] [114] [115] [116] [117] [118] [119] [120]